Jumat, 06 November 2015

Pendeskripsian Hamster

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tugas ini dibuat berdasarkan kondisi serta keadaan dalam kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi, pada tahap pembelajarannya manusia selalu mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya, dalam ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadi permasalahan dari sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang. Karena pada umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, melalu makalah ini penulis ingin menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat tentang pendeskripsian hewan Jerapah. Selain itu, makalah ini juga di harapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah agar dapat membiratahukan pada para pembaca tentang ruang lingkup kehidupan Hamster

BAB II
TEORI

Hamster adalah hewan pengerat dan hewan mamalia yang melahirkan anaknya dengan cara beranak dan memiliki kelenjar susu. Hamster juga adalah hewan yang memiliki beberapa jenis, secara umum jenisnya ada 4 yang saya tahu yaitu jenis cambell, syrian, roborovski, dan winter white. Mereka dikatakan hewan pengerat karena dia adalah hewan yang mempunyai gigi akan selalu tumbuh setiapharinya yang akan berhenti pada saat dia sudah meninggal. Maka dari itu hamster mencegah agar giginya selalu tidak tumbuh dengan diberi makanan yang keras atau tempat besi agar bisa digigit hamster untuk mencegah tumbuhnya gigi terus menerus. Makanan yang biasanya diberi adalah kuaci, kacang-kacangan, pelet, beras, jagung yang sudah dikeringkan, dll. Hamster juga memiliki tempat minum yang khas, yang bentuknya seperti tabung yang memiliki saluran untuk mengalirnya air. Air minum yang biasanya diberikan adalah air minum yang sudah matang, karena kalau air keran bisa membuat hamster sakit perut atau terjangkit penyakit lainnya. Hamster juga bisa diberi susu formula. Makaknan diberikan 2 kali sehari. Minum bila tidak habis-habis dapat diganti dengan jangka waktu 4-7 hari,tapi botol minumnya juga harus dibersihkan agar tidak ada kuman  atau bakteri  yang menempel pada botol yang bisa menyebabkan timbulnya endapan atau berakibat buruk pada hamster yang bisa menimbulkan penyakit. Kalau makanan tidak dimakan habis langsung diganti jangan ditunggu sampai habis maksimal 1 hari, tapi biasanya kalau seperti itu makanan tidak akan dimakan atau disentuh lagi kalau makanan sudah ditaruh lebih dari 1 hari. Hamster juga harus diberikan mainan yang bisa bikin dia lari. Hamster biasanya mandi untuk membersihkan bulu dengan pasir, kecuali jenis syrian yang mempunyai bulu yang lebat, ukuran yang besar seperti marmut yang harus dimandikan oleh air dan shampoo agar tidak bau. Hamster yang dimandikan dengan pasir adalah jenis cambell, roborovski, dan jenis winter white. Mereka dimandikan dengan pasir karena badannya terlalu kecil dan rentan terkena penyakit/meninggal. Hamster juga bisa bisa ditempatkan dimana saja asal tempatnya tinggi agar tidak bisa kabur, tempat harus luas agar bisa beraktifitas, tempat harus kuat/tertutup seperti aquarium/kandang besi untuk hamster. Alas hamster harus diberi serbuk kayu agar hamster tidak kedinginan pada saat malam hari. Serbuk kayu maksimal diganti 2 minggu sekali atau secepatnya diganti kalau berbau, basah, dll agar hamster nyaman, dan tidak terkena penyakit. Hamster juga disarankan tidak langsung kena sinar matahari agar tidak kepanasan dan mati/kena penyakit. Jenis cambell adalah hamster yang paling  susah jinak dengan pemiliknya dan terkadang hamster jenis cambell menggigit tangan hingga berdarah. Jenis roborovski adalah hamster yang paling lincah dibandingkan hamster lainnya dan jangan sampai pemilik menaruh hamster jenis ini ditangan, dilantai dan di tempat terbuka karena akan susah menangkapnya lagi, dan hamster ini mirip dengan singa kalau dilihat sekilas,dan hamster ini lebih jinak dibandingkan cambell. Jenis winter white adalah hamster yang paling jinak dibandingkan jenis lainnya yang bisa dibilang paling sesuai untuk dipelihara dan untuk dipegang-pegang/disayang-sayang , hamster ini sangat cocok sekali buat para wanita karena hamster ini bisa dibilang paling jinak diantara hamster lain. Jenis syrian adalah hamster yang mempunyai ukuran paling besar dibanding jenis lainnya, bulu lebih panjang, lebih bau karena kotorannya lebih banyak mirip dengan marmut. Hamster adalah hamster adalah hewan yang beraktifitas malam hari. Hamster dapat hidup bergerombol tapi harus sejenis jika tidak dapat bertengkar. Cambell  adalah jenis hamsteryang paling mudah dikembakbiakan karena pada saat musim nikah disatuin 3-7hari bisa dilihat anakannya. Roborovski dan winter white adalah jenis yang agak sulit dikembangbiakan karena hamster jenis ini harus cocok baru bisa dikawinin. Syrian hampir mirip dengan cambell lebih mudah dikembangbiakan dibanding roborovski dan winter white. Syrian juga dimandikan memakai air dan shampoo, terus dikeringkan dengan dijemur/ dikeringkan dengan menggunakan hairdrayer setelah itu sisir bulunya dan diberi bedak agar wangi. Anak yang dihasilkan sepasang hamster sekitar 4-10 anakan. Tapi 7-10 itu jarang sekali semuanya menjadi anakan seutuhnya. Anakan yang masih berwarna merah atau baru dilahirkan jangan coba-coba dipegang karena ibunya akan mencium anak2nya bila baunya beda si anak akan dimakan oleh indukannya karena dianggap itu mengancam dan bila indukan stress juga akan memakan semua anakannya. Pada saat anak-anaknya keluar ayahnya bisa dipindahkan ketempat lain biar ibu dan anakannya yang disimpan ditempat indukan melahirkan, ayah dippindahkan agar tidak memakan anaknnya. Jantan bisa dikawinkan lagi dengan menunggu 1-2 minggu. Indukan dipindahkan dari anakan pada saat anakan bisa makan sendiri, minum sendiri, dan sudah keluar bulu.

BAB III
PENUTUP

3.1 ANALISA

Masih banyak masyarakat yang belum begitu mengetahui tentang Hamster, meskipun sebagian dari masyarakat sudah ada yang mengetahui jenis hewan tersebut tetapi sedikit dari mereka yang mengetahui rupa atau macam jenis-jenis Hamster tersebut.

REFERENSI

1.      ^ hamster diambil 2011-09-19.
2.      ^ a b c d e "hamster." Encyclopædia Britannica. Standard Edition. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2007.
3.      ^ Klub Hamster Indonesia

CERITA LEGENDA SANGKURIANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mitos sebagai acuan pandangan hidup. Berbincang tentang mitos akan berkaitan erat dengan legenda, cerita, dongeng semuanya termasuk kelompok folklore. Mengenai mitos C.A.van Peursen mengatakan  sebagai  sebuah cerita (lisan) yang memberikan pedoman dan arah tertentu kepada sekelompok orang. Inti dari mitos adalah lambang-lambang yang menginformasikan  pengalaman manusia purba tentang kebaikan-kejahatan, perkawinan dan kesuburan, dosa dan proses katarsisnya.  Sedangkan  Rene Wellek & Austin Warren  menyebutnya sebagai cerita anonim mengenai penjelasan tentang asal mula sesuatu, nasib manusia, tingkah laku dan tujuan hidup manusia serta menjadi alat pendidikan moral bagi masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Ingin mengetahui asal usul legenda sangkuriang

1.3 RUMUSAN MASALAH

1.3.1 Bagaimana asal usul legenda sangkuriang ?


BAB II
TEORI

2.1 Asal Usul Sangkuriang

             Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari tataran Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung, gunung Tangkuban Perahu, gunungBurangrang, dan gunung Bukit Tunggul.
Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi.
            Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun palem yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.
Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat yang sekarang menjadi kota Bandung. Dia menjadi saksi mata yang pertama kali menuliskan nama tempa legendanya.

            Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan). Seekor babi hutan betina bernama Wayung yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
            Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, toropong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang.
            Ketika Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang. Karena si Tumang tidak menurut, lalu dibunuhnya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta kepala Sangkuriang dipukul dengan senduk yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka.
            Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Terminological kisah kasih di antara kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah puteranya, dengan tanda luka di kepalanya. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
            Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul atau pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang, bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur. Sangkuriang menjadi gusar, dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada diSanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi gunung Tangkuban Perahu.
            Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di gunung Putri dan berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung Berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

BAB III
PENUTUP

3.1 ANALISA

Dengan adanya makalah ini penulis hanya bisa menyarankan kepada pembaca  dapat membangun  kehidupan bersama, yaitu  kehidupan yang saling memperhatikan, silih asih, silih asah dan silih asuh, kemudianciptakan suasana hidup yang harmonis, damai, aman dan tentram. Tidak lupa untuk terus menggali ilmu pengetahuan di berbagai   pelajarandan bisa mengkaji lebih dalam lagi sebuah cerita legenda Sangkuriang.

REFERENSI

Satjadibrata, R.1946. Dongeng-dongeng Sasakala. Jakarta: Balai Pustaka.
Wahyu Wibisana. 1992. Sangkuriang Kabeurangan. Bandung: Mangle No. 1373.
Wellek, Rene. Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta : Gramedia.
   Woyowasito, S. 1977. Kamus Kawi- Indonesia: CV. Pengarang.